Senin, 27 Agustus 2012

Laporan Praktikum Sel Galvani


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 2

 

Sel Galvani
20 April 2012


 

Disusun oleh:
MAR'ATUS SHOLEHAH LIDDINI
NIM: 1111016200028

 

Kelompok 11:
  1. Rabil Alwi Darmawan
    NIM: 1111016200021
  2. Anisa Saida
    NIM: 1111016200018

     
    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
    JAKARTA
    2012

     

    JUDUL PERCOBAAN
    Sel Galvani

     

    TUJUAN PERCOBAAN
    Membuat jembatan garam dari berbagai macam bahan dan dicoba pada sel galvani serta mengamati voltasenya

     

    LANDASAN TEORI
        Reaksi elektrokimia dapat dibagi dalam dua kelas: yang menghasilkan arus listrik (proses yang terjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh arus listrik elektrolisis. Tipe pertama reaksi bersifat serta merta, dan energy bebas system kimianya berkurang; system itu dapat melakukan kerja, misalnya menjalankan motor. Tipe kedua harus dipaksa agar terjadi (oleh kerja yang dilakukan terhadap system kimia), dan energy bebas system kimia bertambah (Keenan:1980).
        Sel volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang memberikan aliran electron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang direduksi (Keenan:1980).
        Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani (atau sel volta). Sel seperti ini mengubah energy kimia menjadi energy listrik yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999).
        Hubungan listrik antara dua setengah – sel harus dilakukan dengan cara tertentu. Kedua electrode logam dan larutannya harus berhubungan, dengan demikian lingkar arus yang sinambung terbentuk dan merupakan jalan agar partikel bermuatan mengalir. Secara sederhana electrode saling dihubungkan dengan kawat logam yang memungkinkan aliran electron (Petrucci:1985).
        Sel terdiri dari dua setengah – sel yang elektrodanya dihubungkan dengan kawat dan larutannya dengan jembatan garam. (Ujung jembatan garam disumbat dengan bahan berpori yang memungkinkan ion bermigrasi, tetapi mencegah aliran cairan dalam jumlah besar). Potensiometer mengukur perbedaan potensial antara dua electrode yaitu sebesar 0.463 Volt (V) (Petrucci:1985).
        Aliran listrik antara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini hanya dapat dilakukan melalui larutan lain yang "menjembatani" kedua setengah – sel dan tak dapat dengan kawat biasa: hubungan ini disebut jembatan garam (= salt bridge) (Petrucci:1985).

     

     

     

     
    ALAT DAN BAHAN
    Alat
    Jumlah
    Bahan
    Jumlah
    Gelas Aqua
    2
    Batangan Zn
    1
    Kabel penghubung
    2
    Batangan Cu
    1
    Multitester
    1
    ZnSO4
    15 ml
    Pipet tetes
    1
    CuSO4
    15 ml
    Gelas ukur
    1
    NaCl
    Tabung – U
    1
    Agar-agar
    secukupnya
    Neraca analitik
    1
    Pepaya
    secukupnya
    Penthiliner
    1
    Bengkoang
    secukupnya
    Ampelas
    1
    Belimbing
    secukupnya
    Corong
    1
    Jeruk manis
    secukupnya
    Statif & klem
    1
    Mangga
    secukupnya
    Jeruk nipis
    secukupnya

     
    HASIL PENGAMATAN
  • Larutan ZnSO4 1M yang digunakan : 15 ml
  • Larutan CuSO4 1M yang digunakan : 15 ml
Tabel Data Pengamatan
Jembatan Garam
Voltase (V)
Agar-agar
0.26
Papaya
0.354
NaCl
0.337
Bengkoang
1.05
Jeruk
1.046
Belimbing
1.01
Mangga
1.036
Lemon
1.046

 
  • Voltase tertinggi yang terjadi dalam sel galvani, dihasilkan oleh jembatan garam yang digunakan dari buah-buahan
  • Voltase terendah yang terjadi dalam sel galvani, dihasilkan oleh jembatan garam yang digunakan dari agar-agar

 
PEMBAHASAN
    Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani (atau sel volta). Sel seperti ini mengubah energy kimia menjadi energy listrik yang dapat digunakan untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999).
    Apa yang menyebabkan arus mengalir dalam sebuah sel galvani? Pasti harus ada sebuah selisih potensial listrik (∆), antara dua titik dalam rangkaian yang menyebabkan electron mengalir, sama seperti selisih potensial gravitasi antara dua titik di permukaan bumi yang menyebabkan air mengalir ke bawah. Selisih potensial listrik ini, atau tegangan sel, dapat diukur dengan sebuah alat yang disebut voltmeter yang diletakkan di rangkaian luar. Tegangan yang diukur dalam sel galvani tergantung pada magnitudo arus yang melalui sel dan tegangan jatuh jika arus terlalu besar (Oxtoby:1999).
    Terdapat beberapa metode yang memungkinkan difusi ion-ion. Suatu metode laboratorium yang lazim adalah dengan membenamkan lembaran Zn ke dalam suatu larutan garam Zn, seperti ZnSO4, dan membenamkan sepotong Cu ke dalam suatu larutan CuSO4. Larutan ZnSO4 dihubungkan dengan larutan CuSO4 oleh suatu jembatan garam, yang memungkinkan difusi ion-ion. Jembatan garam diisi dengan larutan suatu elektrolit yang tidak berubah secara kimia dalam prose situ (Keenan:1980).
    Berdasarkan percobaan di atas, jembatan garam yang digunkan dalam percobaan kali ini yaitu terbuat dari buah-buahan (papaya, bengkoang, jeruk, belimbing, mangga, dan lemon), agar-agar dan larutan NaCl. Semua bahan tersebut bersifat elektrolit, apabila digunakan dalam metode ini bahan-bahan tersebut tidak berubah secara kimia dalam proses tersebut.
    Elektroda Zn akan mengalami reaksi oksidasi, sedangkan electrode Cu akan mengalami reduksi. Electron mengalir dari atom Zn ke kawat penghantar, dan dengan terbentuknya ion-ion Zn2+ ini memasuki larutan dan berdifusi menjauhi lembaran Zn:                Zn      Zn2+ + 2e-
    Ion negative berdifusi lewat jembatan garam menuju ke electrode Zn. Electron yang dilepaskan oleh atom Zn memasuki kawat penyambung dan menyebabkan electron-elektron pada ujung lain berkumpul pada permukaan electrode Cu. Electron-elektron ini bereaksi dengan ion Cu2+ untuk membentuk atom Cu yang melekat pada electrode itu sebagai suatu sepuhan Cu
                Cu2+ + 2e-      Cu
    Ion SO42- yang ditinggalkan oleh ion Cu2+ akan berdifusi menjauhi electrode Cu. Dari jembatn garam NaCl, ion Na+ akan berdifusi keluar menuju ke Cu. Jadi, sementara reaksi itu berjalan; terdapat gerakan keseluruhan dari ion negative menuju electrode Zn dan gerakan keseluruhan ion positif menuju electrode Cu. Jalan untuk aliran ion secara terarah lewat larutan ini dapat dibayangkan sebagai rangkaian dalam, dan jalan untuk aliran electron lewat kawat penghantar dibayangkan sebagai rangkaian luar (Keenan:1980).
    Mekanisme seperti di atas juga terjadi pada jembatan garam yang dibuat dari agar-agar dan buah-buahan (papaya, bengkoang, jeruk, belimbing, mangga, dan lemon). Berdasarkan data hasil pengamatan, jembatan garam yang dibuat dari buah-buahan dapat menghasilkan nilai voltase yang tinggi, hal ini berarti jembatan garam dari buah-buahan sangat baik untuk digunakan dalam proses seperti ini.
KESIMPULAN
  1. Buah-buahan merupakan jembatan garam yang paling baik untuk digunakan dalam percobaan kali ini. Hal ini dapat dilihat dari voltase yang dihasilkan.
  2. Agar-gar kurang baik untuk dapat digunakan sebagai jembatan garam, hal ini terbukti dari voltase yang dihasilkan.

 
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Charles W.1980.Ilmu Kimia untuk Universitas edisi keenam jilid 2.Jakarta: Erlangga
Oxtoby, David W.dkk.1999.Prinsip-Prinsip Kimia Modern edisi keempat jilid 1.jakarta: Erlangga
Petrucci, Ralph H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid 3.Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar